Senin, 12 Desember 2011

Selebriti Indonesia yg Meninggal di Puncak Karir

1. Nike Ardilla
http://nikeardilla.webs.com/photos/Y-Sardi-On-Moschino/24075_109294199083647_100000092032463_238515_6889973_n.jpg Raden Rara Nike Ratnadilla Kusnadi atau Nike Ardilla (lahir di Bandung, Jawa Barat, 27 Desember 1975 – meninggal 19 Maret 1995 pada umur 19 tahun) adalah penyanyi rock Indonesia dan dijuluki sebagai Ratu Rock Indonesia (Queen of Indonesian Rock) atau lady rocker. Ia tewas pada 19 Maret 1995 ketika mobil Honda Civic yang dikendarainya menghantam beton di jalan RE Martadinata di kota Bandung. Ia meninggal dunia di saat popularitasnya sedang memuncak.

Nike Ardilla merupakan penyanyi, bintang film, model, bintang iklan dan seniman paling sukses di semua bidang entertainment. Dan di Indonesia belum ada orang lain yang sukses di semua bidang entertainment. Walaupun sudah wafat akan tetapi Nike Ardilla Masih produktif mengeluarkan album. Meskipun albumnya masih sama, hanya berganti cover saja. Sampai saat ini Nike Ardilla telah menjual 30 juta kopi album selama kariernya. Dan ini merupakan penjualan paling fenomenal dan belum ada yang mengalahkan sepanjang Industri show biz Indonesia berdiri. Selama sejarah entertainment Indonesia ada, hanya Nike Ardilla artis satu-satunya yang mendapatkan penghormatan paling tinggi dimana setiap tanggal kelahirannya dan kematiannya selalu diperingati. Dan boleh dikatakan hanya Nike Ardilla artis dengan pengaruh besar di industri hiburan Indonesia bahkan Asia. Nama Nike Ardilla mungkin bisa di sejajarkan dengan Bruce Lee.

2. Poppy Mercury
 
Poppy Yusfida atau yang lebih dikenal dengan nama Poppy Mercury, adalah penyanyi kelahiran Bandung pada tahun 1973 ini populer lewat lagu Surat Undangan yang populer di era 1990-an. Namun pada tahun 1995 pada saat kariernya sedang di puncak ia meninggal akibat komplikasi Maag, Bronchitis/radang tenggorokan atau yang lebih dikenal dengan diphteri dan Rematik di RS. Hasan Sadikin, Bandung. Poppy Mercury meninggal pada tanggal 28 Agustus 1995 pada usia 22 tahun.
 



3. Gombloh
 
Gombloh (lahir di Jombang, Jawa Timur, 14 Juli 1948 – meninggal di Surabaya, Jawa Timur, 9 Januari 1988 pada umur 39 tahun) adalah seorang penyanyi Indonesia. Ia dilahirkan dengan nama asli Soedjarwoto Soemarsono di Jombang. Ia meninggal karena penyakit paru2.

Diskografi
Gombloh & The Lemon Tree's Anno '69

1. Nadia & Atmospheer (1978)
2. Mawar Desa (1978)
3. Kadar Bangsaku (1979)
4. Kebyar Kebyar (1979)
5. Pesan Buat Negeriku (1980)
6. Sekar Mayang (1981, berbahasa Jawa)
7. Terimakasih Indonesiaku (1981)
8. Pesan Buat Kaum Belia (1982)
9. Berita Cuaca (1982)
10. Kami Anak Negeri Ini (1983)
Solo karier
1. Gila (album konser live, 1983)
2. 1/2 Gila (1984)
3. Semakin Gila (1986)
4. Apel (1986)
5. Apa Itu Tidak Edan (1987)
Kutipan
* "Kalau cinta sudah melekat, tahi kucing rasa coklat" (dari lirik lagu Lepen).

4. Ryan Hidayat
http://i832.photobucket.com/albums/zz250/riyanriyanriyan/ryan_hidayat_03.jpgRyan Hidayat (lahir di Jakarta, 19 September 1970 – meninggal 8 Februari 1997 pada umur 26 tahun) adalah salah satu pemeran pria Indonesia.
Ia memulai karirnya sejak kecil dalam film Anna Maria. Ryan Hidayat meninggal karena overdosis.













5. Taufik Savalas

Taufik Savalas (lahir di Jakarta, 9 Juni 1966 – meninggal di Bagelen, Purworejo, Jawa Tengah, 11 Juli 2007 pada umur 41 tahun) adalah seorang pembawa acara dan pelawak asal Indonesia. Ia terlahir dengan nama Muhammad Taufik bin Muhammad Yusuf Masri. Nama Taufik Savalas diambil dari nama seorang aktor Yunani yang dikaguminya, Telly Savalas (pemeran Detektif Kojak).
Sebelum kecelakaan di Purworejo yang merenggut nyawanya, Taufik juga pernah mengalami kecelakaan di Jalan Tol Tomang-Merak KM 15 pada 27 Februari 2003. Ketika itu Taufik mengendarai mobil pribadinya Peugeot 206 setelah syuting acara Laris Manis di Studio Penta, Kebon Jeruk, untuk mengantar adiknya. Setelah itu, sekitar pukul 01.00 WIB Taufik melanjutan perjalanan ke rumahnya di Lippo Karawaci, Tangerang. Dalam keadaan sepi Taufik memacu kendaraannya mencapai kecepatan 120-130 km/jam. Pandangannya saat itu terhalang akibat kaca depan mobilnya terciprat air. Hal ini membuat Taufik panik dan tak dapat menguasai kendaraan. Kendaraannya pun melaju zig-zag hingga menabrak pembatas jalan. Taufik selamat dalam kecelakaan itu.

Pada tanggal 11 Juli 2007, Taufik Savalas meninggal pada usia 41 tahun dalam sebuah kecelakaan lalu lintas di Bagelen, Purworejo, Jawa Tengah. Saat itu, ia hendak menuju Purbalingga untuk mengemban tugas sebagai duta salah satu produk sabun kesehatan. Namun, mobil Toyota Kijang Kapsul bernomor polisi B 2089 QH yang membawanya dari Yogyakarta menuju Purbalingga, bertabrakan dengan truk bermuatan semen. Dan kepalanya terjepit.

6. Sukma Ayu
Sukma Ayu (lahir di Jakarta, 10 November 1979 – meninggal di Bogor, Jawa Barat, 25 September 2004 pada umur 24 tahun). Wanita yang berayah H.Misbach Yusa Biran dan beribu Nani Wijaya serta adik dari Cahya Kamila ini adalah seorang pesinetron dan sinetron yang pernah dibintanginya antara lain Terpesona, Tujuh Tanda Cinta, Jin dan Jun dan Kecil-Kecil Jadi Manten.

7.  Mbah Surip

http://abuzadan.staff.uns.ac.id/files/2009/07/mbahsurip.jpgUrip Achmad Rijanto, (lahir di Mojokerto, Jawa Timur, 6 Mei 1957 – meninggal di Jakarta, 4 Agustus 2009 pada umur 52 tahun) atau lebih populer sebagai Mbah Surip, adalah seorang penyanyi Indonesia. Ia populer karena tawanya dan gayanya yang unik, dan karena lagu Tak Gendong dari album tahun 2003-nya yang juga berjudul Tak Gendong.

Kematian
Mbah Surip tutup usia pada hari Selasa tanggal 4 Agustus 2009 pukul 10.30 WIB pagi, di puncak kepopulerannya di kancah musik Indonesia. Dia meninggal dunia akibat gagal jantung dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Pusdikkes TNI AD, Kramat Jati, Jakarta Timur. Menurut bagian rekam medik RS Pusdikkes, jenazah Mbah Surip sempat berada selama satu jam di RS Pusdikkes. Jenazah kemudian langsung diambil oleh kerabat yang membawanya yaitu pelawak Mamiek Prakoso. Menurut berita, serangan jantung tersebut disebabkan kebiasaan meminum kopi dan merokok Mbah Surip yang berat. Kejadian tersebut diberitakan karena Mbah Surip tiba-tiba meminum air dingin pada suatu kesempatan, sehingga menyebabkan jantungnya bekerja labil.

Jenazah Mbah Surip dimakamkan pada hari yang sama, Selasa malam tanggal 4 Agustus 2009, di Pemakaman Keluarga W.S. Rendra, di Depok, Jawa Barat yang lokasinya berdekatan dengan lokasi Bengkel Teater Rendra di Kampung Rawa RT 002/05 Cipayung Jaya, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat.

8. Chrisye
http://www.sweetslyrics.com/images/img_gal/25725_chrisye_seorang%20mualaf.jpg
Raden Chrismansyah Rahadi (terlahir Christian Rahadi), populer dengan nama Chrisye (lahir di Yogyakarta, 16 September 1949 – meninggal di Jakarta, 30 Maret 2007 pada umur 57 tahun) adalah seorang penyanyi pop legendaris Indonesia. Ia memulai karier musiknya ketika bergabung sebagai bassist dengan band Gipsy, namanya lalu menjulang lewat lagu "Lilin-lilin Kecil" di sekitar tahun 1977 dan "Badai Pasti Berlalu", setelah bersolo-karier sebagai penyanyi. Beberapa lagunya yang populer adalah "Ketika Tangan dan Kaki Berkata", "Badai Pasti Berlalu", "Aku Cinta Dia", "Hip Hip Hura", "Nona Lisa", dan "Pergilah Kasih". Ia berketurunan Jawa meskipun ibunya orang Jawa.

Kehidupan
Tahun 1995, Chrisye memperoleh BASF Legend Award atas pengabdiannya terhadap musik Indonesia selama ini. Pada tahun 2002, ia meluncurkan album Dekade yang berisi rekam ulang sejumlah lagu lama.

Pada tanggal 31 Juli 2005, Chrisye harus menjalani rawat-inap di rumah sakit di Singapura karena divonis mengidap penyakit kanker paru-paru stadium akhir. Penyakit kanker paru-paru adalah yang tergolong dalam penyakit kanker yang mematikan. Pada awalnya dalam pemeriksaan di Jakarta, Chrisye disebutkan hanya terkena infeksi paru-paru. Namun ternyata setelah menjalani pemeriksaan yang lebih lanjut di Singapura, tim medis di sana memberikan hasil yang lebih akurat bahwa ternyata penyakit yang diderita oleh Chrisye adalah penyakit kanker paru-paru pada stadium IV (stadium akhir).

Pada tanggal 30 Maret 2007, pukul 04.08 WIB, Chrisye meninggal dunia di Jakarta, akibat penyakit kanker paru-paru yang dideritanya. Ia kemudian dimakamkan di TPU Jeruk Purut, Jakarta.

0 komentar:

Posting Komentar