1. Nike Ardilla
Raden Rara Nike Ratnadilla Kusnadi atau Nike Ardilla (lahir di
Bandung, Jawa Barat, 27 Desember 1975 – meninggal 19 Maret 1995 pada
umur 19 tahun) adalah penyanyi rock Indonesia dan dijuluki sebagai Ratu
Rock Indonesia (Queen of Indonesian Rock) atau lady rocker. Ia tewas
pada 19 Maret 1995 ketika mobil Honda Civic yang dikendarainya
menghantam beton di jalan RE Martadinata di kota Bandung. Ia meninggal
dunia di saat popularitasnya sedang memuncak.
Nike Ardilla merupakan penyanyi, bintang film, model, bintang iklan dan seniman paling sukses di semua bidang entertainment. Dan di Indonesia belum ada orang lain yang sukses di semua bidang entertainment. Walaupun sudah wafat akan tetapi Nike Ardilla Masih produktif mengeluarkan album. Meskipun albumnya masih sama, hanya berganti cover saja. Sampai saat ini Nike Ardilla telah menjual 30 juta kopi album selama kariernya. Dan ini merupakan penjualan paling fenomenal dan belum ada yang mengalahkan sepanjang Industri show biz Indonesia berdiri. Selama sejarah entertainment Indonesia ada, hanya Nike Ardilla artis satu-satunya yang mendapatkan penghormatan paling tinggi dimana setiap tanggal kelahirannya dan kematiannya selalu diperingati. Dan boleh dikatakan hanya Nike Ardilla artis dengan pengaruh besar di industri hiburan Indonesia bahkan Asia. Nama Nike Ardilla mungkin bisa di sejajarkan dengan Bruce Lee.
Nike Ardilla merupakan penyanyi, bintang film, model, bintang iklan dan seniman paling sukses di semua bidang entertainment. Dan di Indonesia belum ada orang lain yang sukses di semua bidang entertainment. Walaupun sudah wafat akan tetapi Nike Ardilla Masih produktif mengeluarkan album. Meskipun albumnya masih sama, hanya berganti cover saja. Sampai saat ini Nike Ardilla telah menjual 30 juta kopi album selama kariernya. Dan ini merupakan penjualan paling fenomenal dan belum ada yang mengalahkan sepanjang Industri show biz Indonesia berdiri. Selama sejarah entertainment Indonesia ada, hanya Nike Ardilla artis satu-satunya yang mendapatkan penghormatan paling tinggi dimana setiap tanggal kelahirannya dan kematiannya selalu diperingati. Dan boleh dikatakan hanya Nike Ardilla artis dengan pengaruh besar di industri hiburan Indonesia bahkan Asia. Nama Nike Ardilla mungkin bisa di sejajarkan dengan Bruce Lee.
2. Poppy Mercury
Poppy Yusfida atau yang lebih dikenal dengan nama Poppy Mercury, adalah
penyanyi kelahiran Bandung pada tahun 1973 ini populer lewat lagu Surat
Undangan yang populer di era 1990-an. Namun pada tahun 1995 pada saat
kariernya sedang di puncak ia meninggal akibat komplikasi Maag,
Bronchitis/radang tenggorokan atau yang lebih dikenal dengan diphteri
dan Rematik di RS. Hasan Sadikin, Bandung. Poppy Mercury meninggal pada
tanggal 28 Agustus 1995 pada usia 22 tahun.
3. Gombloh
Gombloh (lahir di Jombang, Jawa Timur, 14 Juli 1948 – meninggal di
Surabaya, Jawa Timur, 9 Januari 1988 pada umur 39 tahun) adalah seorang
penyanyi Indonesia. Ia dilahirkan dengan nama asli Soedjarwoto
Soemarsono di Jombang. Ia meninggal karena penyakit paru2.
Diskografi
Gombloh & The Lemon Tree's Anno '69
1. Nadia & Atmospheer (1978)
2. Mawar Desa (1978)
3. Kadar Bangsaku (1979)
4. Kebyar Kebyar (1979)
5. Pesan Buat Negeriku (1980)
6. Sekar Mayang (1981, berbahasa Jawa)
7. Terimakasih Indonesiaku (1981)
8. Pesan Buat Kaum Belia (1982)
9. Berita Cuaca (1982)
10. Kami Anak Negeri Ini (1983)
Solo karier
1. Gila (album konser live, 1983)
2. 1/2 Gila (1984)
3. Semakin Gila (1986)
4. Apel (1986)
5. Apa Itu Tidak Edan (1987)
Kutipan
* "Kalau cinta sudah melekat, tahi kucing rasa coklat" (dari lirik lagu Lepen).
4. Ryan Hidayat
Ryan Hidayat (lahir di Jakarta, 19 September 1970 – meninggal 8 Februari
1997 pada umur 26 tahun) adalah salah satu pemeran pria Indonesia.
Ia memulai karirnya sejak kecil dalam film Anna Maria. Ryan Hidayat meninggal karena overdosis.
Ia memulai karirnya sejak kecil dalam film Anna Maria. Ryan Hidayat meninggal karena overdosis.
5. Taufik Savalas
Taufik Savalas (lahir di Jakarta, 9 Juni 1966 – meninggal di Bagelen,
Purworejo, Jawa Tengah, 11 Juli 2007 pada umur 41 tahun) adalah seorang
pembawa acara dan pelawak asal Indonesia. Ia terlahir dengan nama
Muhammad Taufik bin Muhammad Yusuf Masri. Nama Taufik Savalas diambil
dari nama seorang aktor Yunani yang dikaguminya, Telly Savalas (pemeran
Detektif Kojak).
Sebelum kecelakaan di Purworejo yang merenggut nyawanya, Taufik juga
pernah mengalami kecelakaan di Jalan Tol Tomang-Merak KM 15 pada 27
Februari 2003. Ketika itu Taufik mengendarai mobil pribadinya Peugeot
206 setelah syuting acara Laris Manis di Studio Penta, Kebon Jeruk,
untuk mengantar adiknya. Setelah itu, sekitar pukul 01.00 WIB Taufik
melanjutan perjalanan ke rumahnya di Lippo Karawaci, Tangerang. Dalam
keadaan sepi Taufik memacu kendaraannya mencapai kecepatan 120-130
km/jam. Pandangannya saat itu terhalang akibat kaca depan mobilnya
terciprat air. Hal ini membuat Taufik panik dan tak dapat menguasai
kendaraan. Kendaraannya pun melaju zig-zag hingga menabrak pembatas
jalan. Taufik selamat dalam kecelakaan itu.
Pada tanggal 11 Juli 2007, Taufik Savalas meninggal pada usia 41 tahun dalam sebuah kecelakaan lalu lintas di Bagelen, Purworejo, Jawa Tengah. Saat itu, ia hendak menuju Purbalingga untuk mengemban tugas sebagai duta salah satu produk sabun kesehatan. Namun, mobil Toyota Kijang Kapsul bernomor polisi B 2089 QH yang membawanya dari Yogyakarta menuju Purbalingga, bertabrakan dengan truk bermuatan semen. Dan kepalanya terjepit.
Pada tanggal 11 Juli 2007, Taufik Savalas meninggal pada usia 41 tahun dalam sebuah kecelakaan lalu lintas di Bagelen, Purworejo, Jawa Tengah. Saat itu, ia hendak menuju Purbalingga untuk mengemban tugas sebagai duta salah satu produk sabun kesehatan. Namun, mobil Toyota Kijang Kapsul bernomor polisi B 2089 QH yang membawanya dari Yogyakarta menuju Purbalingga, bertabrakan dengan truk bermuatan semen. Dan kepalanya terjepit.
6. Sukma Ayu
Sukma Ayu (lahir di Jakarta, 10 November 1979 – meninggal di Bogor, Jawa Barat, 25 September 2004 pada umur 24 tahun). Wanita yang berayah H.Misbach Yusa Biran dan beribu Nani Wijaya serta
adik dari Cahya Kamila ini adalah seorang pesinetron dan sinetron yang
pernah dibintanginya antara lain Terpesona, Tujuh Tanda Cinta, Jin dan
Jun dan Kecil-Kecil Jadi Manten.
7. Mbah Surip
Urip Achmad Rijanto, (lahir di Mojokerto, Jawa Timur, 6 Mei 1957 –
meninggal di Jakarta, 4 Agustus 2009 pada umur 52 tahun) atau lebih
populer sebagai Mbah Surip, adalah seorang penyanyi Indonesia. Ia
populer karena tawanya dan gayanya yang unik, dan karena lagu Tak
Gendong dari album tahun 2003-nya yang juga berjudul Tak Gendong.
Kematian
Mbah Surip tutup usia pada hari Selasa tanggal 4 Agustus 2009 pukul
10.30 WIB pagi, di puncak kepopulerannya di kancah musik Indonesia. Dia
meninggal dunia akibat gagal jantung dalam perjalanan menuju Rumah Sakit
Pusdikkes TNI AD, Kramat Jati, Jakarta Timur. Menurut bagian rekam
medik RS Pusdikkes, jenazah Mbah Surip sempat berada selama satu jam di
RS Pusdikkes. Jenazah kemudian langsung diambil oleh kerabat yang
membawanya yaitu pelawak Mamiek Prakoso. Menurut berita, serangan
jantung tersebut disebabkan kebiasaan meminum kopi dan merokok Mbah
Surip yang berat. Kejadian tersebut diberitakan karena Mbah Surip
tiba-tiba meminum air dingin pada suatu kesempatan, sehingga menyebabkan
jantungnya bekerja labil.
Jenazah Mbah Surip dimakamkan pada hari yang sama, Selasa malam tanggal 4
Agustus 2009, di Pemakaman Keluarga W.S. Rendra, di Depok, Jawa Barat
yang lokasinya berdekatan dengan lokasi Bengkel Teater Rendra di Kampung
Rawa RT 002/05 Cipayung Jaya, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat.
8. Chrisye
Raden Chrismansyah Rahadi (terlahir Christian Rahadi), populer dengan
nama Chrisye (lahir di Yogyakarta, 16 September 1949 – meninggal di
Jakarta, 30 Maret 2007 pada umur 57 tahun) adalah seorang penyanyi pop
legendaris Indonesia. Ia memulai karier musiknya ketika bergabung
sebagai bassist dengan band Gipsy, namanya lalu menjulang lewat lagu
"Lilin-lilin Kecil" di sekitar tahun 1977 dan "Badai Pasti Berlalu",
setelah bersolo-karier sebagai penyanyi. Beberapa lagunya yang populer
adalah "Ketika Tangan dan Kaki Berkata", "Badai Pasti Berlalu", "Aku
Cinta Dia", "Hip Hip Hura", "Nona Lisa", dan "Pergilah Kasih". Ia
berketurunan Jawa meskipun ibunya orang Jawa.
Kehidupan
Tahun 1995, Chrisye memperoleh BASF Legend Award atas pengabdiannya
terhadap musik Indonesia selama ini. Pada tahun 2002, ia meluncurkan
album Dekade yang berisi rekam ulang sejumlah lagu lama.
Pada tanggal 31 Juli 2005, Chrisye harus menjalani rawat-inap di rumah
sakit di Singapura karena divonis mengidap penyakit kanker paru-paru
stadium akhir. Penyakit kanker paru-paru adalah yang tergolong dalam
penyakit kanker yang mematikan. Pada awalnya dalam pemeriksaan di
Jakarta, Chrisye disebutkan hanya terkena infeksi paru-paru. Namun
ternyata setelah menjalani pemeriksaan yang lebih lanjut di Singapura,
tim medis di sana memberikan hasil yang lebih akurat bahwa ternyata
penyakit yang diderita oleh Chrisye adalah penyakit kanker paru-paru
pada stadium IV (stadium akhir).
Pada tanggal 30 Maret 2007, pukul 04.08 WIB, Chrisye meninggal dunia di
Jakarta, akibat penyakit kanker paru-paru yang dideritanya. Ia kemudian
dimakamkan di TPU Jeruk Purut, Jakarta.
0 komentar:
Posting Komentar